Setelah sempat dilaporkan ke Polsek Mendoyo, akhirnya kasus video mesum yang diperankan oleh MF (48), ibu rumah tangga di Jembarana, Bali dengan Nyoman P (52), pasangan selingkuhnya yang masih terhitung tetangganya akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.
Pelapor Putu WN alias Putu (35), suami dari MF, sepakat mencabut laporan kasus tersebut dan memaafkan perbuatan kedua pelaku. Putu dalam penyelesaian secara kekeluargaan tersebut menerima ganti rugi sebesar Rp 2 juta dari Nyoman P.
Penyelesaian masalah tersebut secara kekeluargaan dilangsungkan di Kantor Lurah Tegal Cangkring, Rabu (4/3) sore dan dimediasi oleh Lurah Tegal Cangring, bersama Babinkantibmas Tegal Cangkring, serta perwakilan dari Polsek Mendoyo dan Polres Jembrana.
Dalam mediasi itu Putu mengaku sempat tidak mau mencabut laporan karena belum adanya itikad baik dari Nyoman P untuk meminta maaf dan memberikan uang ganti rugi. Dengan adanya kesepakatan itu, laporan yang dilakukannya resmi dicabut.
Putu juga menyatakan sudah bisa menahan emosinya untuk tidak melakukan tindak kekerasan terhadap Nyoman.
Selain itu, kesalahan itu juga diyakini karena kesalahan dari istrinya sampai mau melakukan perbuatan mesum bersama Nyoman P.
Sebelumnya, Putu terkejut setengah mati gara-gara nonton film porno di HP berjudul 'Teriakan Histeris', tahunya pemeran wanitanya adalah istri sendiri. Si istri membuat film porno bersama pria selingkuhannya, yang masih tetangga sendiri.
MF sempat menghilang satu bulan lebih, dia bersembunyi di beberapa tempat. Kemarin, wanita ini akhirnya menyerahkan diri. MF pun menyerahkan diri ditemani suaminya.
MF mau ke kantor polisi setelah dibujuk suaminya untuk kemudian langsung dibawa ke Polsek Mendoyo Jembrana. Informasi dari polisi, dalam pemeriksaan awal MF mengakui bahwa wanita dalam video mesum yang diberi judul 'Teriakan Histeris' yang telah beredar di dunia maya itu adalah dirinya.
Pelapor Putu WN alias Putu (35), suami dari MF, sepakat mencabut laporan kasus tersebut dan memaafkan perbuatan kedua pelaku. Putu dalam penyelesaian secara kekeluargaan tersebut menerima ganti rugi sebesar Rp 2 juta dari Nyoman P.
Penyelesaian masalah tersebut secara kekeluargaan dilangsungkan di Kantor Lurah Tegal Cangkring, Rabu (4/3) sore dan dimediasi oleh Lurah Tegal Cangring, bersama Babinkantibmas Tegal Cangkring, serta perwakilan dari Polsek Mendoyo dan Polres Jembrana.
Dalam mediasi itu Putu mengaku sempat tidak mau mencabut laporan karena belum adanya itikad baik dari Nyoman P untuk meminta maaf dan memberikan uang ganti rugi. Dengan adanya kesepakatan itu, laporan yang dilakukannya resmi dicabut.
Putu juga menyatakan sudah bisa menahan emosinya untuk tidak melakukan tindak kekerasan terhadap Nyoman.
Selain itu, kesalahan itu juga diyakini karena kesalahan dari istrinya sampai mau melakukan perbuatan mesum bersama Nyoman P.
Sebelumnya, Putu terkejut setengah mati gara-gara nonton film porno di HP berjudul 'Teriakan Histeris', tahunya pemeran wanitanya adalah istri sendiri. Si istri membuat film porno bersama pria selingkuhannya, yang masih tetangga sendiri.
MF sempat menghilang satu bulan lebih, dia bersembunyi di beberapa tempat. Kemarin, wanita ini akhirnya menyerahkan diri. MF pun menyerahkan diri ditemani suaminya.
MF mau ke kantor polisi setelah dibujuk suaminya untuk kemudian langsung dibawa ke Polsek Mendoyo Jembrana. Informasi dari polisi, dalam pemeriksaan awal MF mengakui bahwa wanita dalam video mesum yang diberi judul 'Teriakan Histeris' yang telah beredar di dunia maya itu adalah dirinya.
Dunia Pendidikan di kabupaten Jembrana Bali, tercoreng. Ini setelah tersebar luas rekaman video diduga percakapan KWS (49) guru Agama di salah satu SMA Negeri setempat, sedang merayu muridnya OA (16) untuk mengajak hubungan badan.
Dalam percakapan yang berdurasi 1 jam lebih dan telah beredar luas di kalangan siswa tersebut, terdengar KWS yang juga diduga menjabat sebagai Wakasek bidang kesiswaan, sekaligus pembina OSIS ini sedang melancarkan bujuk rayunya kepada OA layaknya orang berpacaran.
Parahnya lagi, dalam rekaman tersebut terdengar KWS mengajak OA untuk berhubungan badan dengan dalil diamankan nilai pelajaran agama Hindu.
"Mau yah, pokoknya nilai aman. Nanti, mau dikeluarkan di dalam atau di luar, ayo," ujar KWS dalam rekaman tersebut.
Sementara OA menimpali dengan kata-kata "Enggak pak, enggak pak."
Bahkan terlihat dalam rekaman, guru bejat ini berusaha membuka baju OA. Kendati tidak dengan memaksa, OA berusaha menghindar dengan mengucapkan kata-kata, "Jangan pak, jangan pak," ucap OA dalam rekaman sambil terlihat menepis tangan usil guru agama ini.
Rekaman yang menggambarkan ulah bejat guru ini, sontak membuat geger pihak sekolah termasuk para siswa. Bahkan Kadis Dikporaparbud Pemkab Jembrana juga sudah mengetahui hal ini, yang akhirnya turun tangan untuk menelusuri rekaman percakapan yang menghebohkan tersebut.
Dalam percakapan yang berdurasi 1 jam lebih dan telah beredar luas di kalangan siswa tersebut, terdengar KWS yang juga diduga menjabat sebagai Wakasek bidang kesiswaan, sekaligus pembina OSIS ini sedang melancarkan bujuk rayunya kepada OA layaknya orang berpacaran.
Parahnya lagi, dalam rekaman tersebut terdengar KWS mengajak OA untuk berhubungan badan dengan dalil diamankan nilai pelajaran agama Hindu.
"Mau yah, pokoknya nilai aman. Nanti, mau dikeluarkan di dalam atau di luar, ayo," ujar KWS dalam rekaman tersebut.
Sementara OA menimpali dengan kata-kata "Enggak pak, enggak pak."
Bahkan terlihat dalam rekaman, guru bejat ini berusaha membuka baju OA. Kendati tidak dengan memaksa, OA berusaha menghindar dengan mengucapkan kata-kata, "Jangan pak, jangan pak," ucap OA dalam rekaman sambil terlihat menepis tangan usil guru agama ini.
Rekaman yang menggambarkan ulah bejat guru ini, sontak membuat geger pihak sekolah termasuk para siswa. Bahkan Kadis Dikporaparbud Pemkab Jembrana juga sudah mengetahui hal ini, yang akhirnya turun tangan untuk menelusuri rekaman percakapan yang menghebohkan tersebut.